PRIIIIIITTTT…
Bel tanda pelanggaran berbunyi. Sunghee terjatuh. Dia didorong oleh Raerim, anak kelas sebelah yang sedang bertanding basket dengannya. Sekarang memang sedang pelajaran olahraga. Pertandingan basket antar kelas. Sejauh ini, kelas Sunghee unggul 4-2 dari kelas Raerim. Raerim yang sepertinya tidak terima langsung mendorong Sunghee saat dia akan memasukkan bola ke ring. Akibatnya, Sunghee terjatuh dan dari sikut dan lututnya keluar darah segar.
“Ah..” rintih Sunghee kesakitan.
“Aduh, maaf..” Raerim membantu Sunghee berdiri. Dia lalu memapah Sunghee ke pinggir lapangan. Pertandingan pun tertunda sementara.
“Gwaenchanayo?? Jeongmal mianhae…” Raerim seperti merasa bersalah. Sepertinya dia menyesal.
“Gwaenchana…” Sunghee tersenyum. Dia sedang diobati oleh petugas medis sekolah. Luka di sikutnya sudah diperban. Sementara luka di lututnya masih diobati.
“Raerim ah, ayo main lagi!”
“Ah, ok!”
“Mian ya…” Raerim meminta maaf lagi. Lalu dia kembali ke lapangan. Tinggal Sunghee dan beberapa murid yang sedang menunggu giliran main di pinggir lapangan.
Kiyoung